KarakteristikKomponen Semikonduktor. Jika Resistor adalah komponen "pasif" paling dasar dalam rangkaian listrik atau elektronik, maka kita harus menganggap Dioda daya sebagai komponen "aktif" paling dasar. Namun, tidak seperti Resistor, dioda tidak berperilaku linear terhadap tegangan yang diberikan karena memiliki hubungan I-V eksponensial
Hargakabel NYM. Harga yang ditawarkan untuk 1 roll (50 m, setengah dari kabel NYA) untuk ukuran 1,5m dengan 3 konduktor didalamnya adalah sekitar 293.000, untuk ukuran 2,5 m dengan 3 konduktor didalamnya sekitar Rp. 417.000, untuk ukuran 4 dengan 4 konduktor didalamnya sekitar Rp. 885.000. Catatan : harga sewaktu-waktu dapat berubah
KabelNYY adalah kabel listrik jenis inti tunggal dengan bahan tembaga. Kabel ini termasuk kabel luar ruangan, dengan insulasi+filler. Kabel NYY juga dapat digunakan untuk kabel instalasi listrik, namun demikian tidak lagi disarankan karena akan menyulitkan dalam pemasangannya dan juga tidak tahan mechanical stress (maksudnya kelelahan logam).
Jenisjenis kabel listrik ->Dalam kehidupan sehari-hari kabel merupakan suatu komponen yang tidak bisa lepas dari elemen kehidupan. Bagaimana tidak kabel hanya memiliki satu fungsi utama, yaitu sebagai penghantar listrik. Namun dari satu fungsi utama itu banyak sekali kegunaannya. Bayangkan saya jika tidak ada kabel, rumah-rumah tidak akan
Kabelyang dipergunakan untuk instalasi listrik rumah/gedung terdapat jenis yang bermacam-macam. Mulai dari bahan pembuat inti kabel, jumlah inti, bentuk inti, jenis isolator, dan susunan bagian kabelnya. Berikut akan dibahas mengenai jenis-jenis kabel yang terbuat dari tembaga. Jenis kabel yang digunakan mempunyai kode huruf yang merupakan
Halinilah yang menyebabkan tembaga menjadi material konduktor kabel yang paling sering digunakan. Nah, untuk bentuk dari konduktor pun ada beberapa macam : Konduktor Tunggal Konduktor ini merupakan satu kawat tembaga solid yang digunakan untuk menghantarkan aliran listrik ke sebuah barang elektornik.
Karenatembaga memiliki kerapatan elektron yang paling baik dan hambatan yang rendah, sehingga sangat cocok dipakai sebagai penghantar listrik. Dan satu hal lagi, kabel tembaga serabut lebih baik dari pada kabel tembaga tunggal, karena sifat elektron itu menempel pada sisi tembaga, maka semakin banyak serabutnya, semakin luas pula penampangnya.
sBd57b. – Tembaga adalah salah satu logam yang paling dekat dengan kehidupan kita sebagai manusia, sesederhana dari kegiatan mengisi ulang daya ponsel pintar di pagi hari, menyalakan lampu listrik kamar, hingga menemani kegiatan berselancar di dunia maya menggunakan laptop. Tembaga adalah logam dengan simbol Cu cuprum dengan nomor atom 29. Logam ini jadi jenis yang paling banyak digunakan di berbagai industri karena sifatnya yang konduktif menyalurkan panas dan listrik, tahan korosi, mempunyai sifat antimikroba, serta teksturnya yang elastis dan lunak sehingga mudah dibentuk. Sifat-sifat seperti itulah yang membuat tembaga digunakan untuk kabel penghantar listrik dan jadi salah satu bahan utama di berbagai alat elektronik. Pemanfaatan Tembaga 1. Sistem Konstruksi 2. Sektor Transportasi 3. Bahan Utama Perlengkapan Masak 4. Medium Seni 5. Pembuatan Alat Musik 6. Pembuatan Perhiasan 7. Pembuatan Jam Dinding dan Jam Tangan Pemanfaatan Tembaga Namun, selain sebagai bahan utama kabel dan sistem kelistrikan, apa saja bentuk lain pemanfaatan tembaga? 1. Sistem Konstruksi Tembaga adalah bahan utama bagi pipa air minum dan sistem pemanas di sebagian besar negara maju. Alasan pemanfaatan tembaga ini adalah sifat anti-bakteri yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan virus dalam air. Selain itu, tembaga juga dimanfaatkan sebagai bahan tubing karena lunak sehingga mudah dibentuk namun tahan korosi walau di suhu ekstrem sekalipun. Tembaga sudah menjadi bahan utama pada sistem konstruksi sejak ratusan tahun lalu, baik sebagai logam struktural maupun penghias. Salah satu contohnya adalah pintu Precinct of Amun-Re di Karnak Mesir yang sudah berusia lebih dari tahun. Selain itu, kubah menara dari gereja dan katedral sejak abad pertengahan juga dihiasi logam tembaga. Hingga kini, logam ini masih jadi bahan utama konstruksi, contohnya untuk pipa minyak dan gas, gagang pintu, engsel, kunci, keran air, dan peralatan kamar mandi lainnya. 2. Sektor Transportasi Tembaga telah menjadi logam penting dalam sektor transportasi dunia sejak tahun 1970-an. Logam ini menjadi komponen inti pembuatan kereta api, pesawat, mobil, dan kapal yang memanfaatkan sifat listrik dan termal tembaga. Industri mobil listrik yang sangat berkembang belakangan ini juga membuat tembaga masih jadi primadona secara global. Bagaimana tidak, satu mobil listrik rata-rata mengandung 25 kg tembaga, mulai dari foil logam dan bahan kimia tembaga yang masuk dalam baterai nikel hidrida dan lithium-ion yang menggerakkan kendaraan. Motor magnet yang digunakan pada mobil listrik juga mulai digunakan sebagai pengganti logam tanah. Bagaimana dengan pesawat? Satu pesawat bisa mengandung lebih dari 190 kilometer kabel yang terbuat dari tembaga sebagai bahan utama konstruksinya. Tak hanya itu, tembaga juga jadi elemen inti untuk baling-baling kapal laut yang terendam dalam air asin karena punya sifat tahan korosi. 3. Bahan Utama Perlengkapan Masak Panci dan wajan yang digunakan di rumah terbuat dari tembaga karena bisa menyalurkan panas dengan baik. Tak hanya itu, pendingin udara dan pengukur kalor untuk pemanas air di dispenser juga menggunakan logam ini sebagai bahan utamanya. 4. Medium Seni Sifatnya yang anti korosif membuat tembaga jadi bahan utama berbagai karya seni dunia, terutama yang diletakkan di luar ruang. Salah satu contoh karya seni yang menggunakan tembaga sebagai elemennya adalah Patung Liberty di Amerika Serikat yang dilapisi lebih dari 80 ton lembaran tembaga. 5. Pembuatan Alat Musik Alat musik seperti terompet, trombon, dan saksofon menggunakan tembaga sebagai bahan utamanya karena punya sifat anti karat dan anti bakteri. Hal itulah yang membuat alat musik ini aman digunakan walau langsung bersentuhan dengan mulut manusia. 6. Pembuatan Perhiasan Emas perhiasan harus dicampur dengan jenis logam lain agar bisa dibentuk dan memiliki ketahanan. Beberapa jenis emas perhiasan yang beredar di masyarakat rupanya ada yang menggunakan campuran tembaga untuk membuat harganya lebih murah. 7. Pembuatan Jam Dinding dan Jam Tangan Tembaga juga punya sifat non-magnetik sehingga tidak akan mengganggu pengoperasian perangkat mekanis kecil. Hal itulah yang membuat logam ini jadi bahan utama pin dan roda dalam mesinnya. Kecil, namun sangat fungsional. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber tambang, termasuk tembaga. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyebutkan bahwa cadangan tembaga, besi, dan emas primer masih menempati jumlah terbesar dibanding komoditas mineral lainnya. Saat ini, cadangan tembaga Indonesia mencapai bijih juta ton. PT Freeport Indonesia PTFI masih jadi perusahaan terbesar yang melakukan penambangan tembaga di Indonesia dengan kapasitas ton/tahun dalam bentuk katoda tembaga yang mengandung tembaga dengan berat 50 kg dan 100 kg. Area operasi tambang tembaga Freeport berlokasi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Saat ini, kepemilikan saham PTFI masih terbagi 49% milik Freeport McMoran dan 51% milik pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Alumina Inalum sejak Desember 2018 lalu. Skema kepemilikan saham yang melalui proses panjang ini adalah 41,23% untuk Inalum dan 10% untuk Pemerintah Daerah Papua. Pengelolaan sahamnya juga akan dilakukan oleh PT Indonesia Papua Metal dan Mineral sebesar 60% untuk Inalum dan 40% untuk BUMD Papua. Hingga saat ini, PTFI belum melakukan initial public offering IPO di Bursa Efek Indonesia. Freeport terdaftar di The New York Stock Exchange NYSE dengan nama FREEPORT-MCMORAN FCX. Itu dia beberapa hal yang harus kamu tahu soal pemanfaatan tembaga berikut potensi tembaga di Indonesia. Artikel mengenai industri pertambangan lainnya bisa kamu dapatkan di blog Ajaib, lho! Ajaib adalah aplikasi investasi reksa dana dan saham yang sangat mudah digunakan anak muda dan sudah dipercaya lebih dari 1 juta pengguna di seluruh Indonesia, terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan OJK.
ArticlePDF AvailableAbstractKemampuan hantar kabel listrik ditentukan oleh nilai KHA Kemampuan Hantar Arus yang dimiliki oleh material konduktor. Di sisi lain, daya hantar konduktor sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, luas penampang, serta nilai tahanan yang dimiliki oleh bahan konduktor. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan memanfaatkan deposit tembaga dari limbah PCB dan scrap dari sisa machining. Penelitian yang dilakukan meliputi peleburan deposit dan scrap tembaga menjadi ingot untuk selanjutnya dilakukan pengujian komposisi kimia dan nilai tahanannya. Hasil uji yang diperoleh dibandingkan terhadap nilai kadar Cu dan hambatan dari kabel komersial yang beredar di pasaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bahan konduktor dari deposit dan scrap tembaga mempunyai kandungan tembaga Cu sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 m. Nilai tersebut memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan dengan konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran dengan kandungan tembaga Cu antara 86%-97% dan nilai tahanan 8-11 kunci konduktor, kabel listrik, deposit, scrap, tembaga Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Pembuatan Bahan Konduktor Kabel Listrik dari Deposit dan Scrap Tembaga Mohamad Marhaendra Ali dkk *Corresponding author 63 Email DOI PEMBUATAN BAHAN KONDUKTOR KABEL LISTRIK DARI DEPOSIT DAN SCRAP TEMBAGA CASTING PROCESS OF ELECTRICAL CABLE CONDUCTOR MATERIAL FROM COPPER DEPOSIT AND SCRAP Mohamad Marhaendra Ali, Arif Indro Sultoni* Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya Diterima 10 Oktober 2019 Direvisi 4 November 2019 Disetujui 2 Desember 2019 ABSTRAK Kemampuan hantar kabel listrik ditentukan oleh nilai KHA Kemampuan Hantar Arus yang dimiliki oleh material konduktor. Di sisi lain, daya hantar konduktor sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, luas penampang, serta nilai tahanan yang dimiliki oleh bahan konduktor. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan memanfaatkan deposit tembaga dari limbah PCB dan scrap dari sisa machining. Penelitian yang dilakukan meliputi peleburan deposit dan scrap tembaga menjadi ingot untuk selanjutnya dilakukan pengujian komposisi kimia dan nilai tahanannya. Hasil uji yang diperoleh dibandingkan terhadap nilai kadar Cu dan hambatan dari kabel komersial yang beredar di pasaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bahan konduktor dari deposit dan scrap tembaga mempunyai kandungan tembaga Cu sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 m. Nilai tersebut memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan dengan konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran dengan kandungan tembaga Cu antara 86%-97% dan nilai tahanan 8-11 m. Kata kunci konduktor, kabel listrik, deposit, scrap, tembaga. ABSTRACT The conductivity of electrical cables is determined by the value of the current conductivity of the conductor material. On the other hand, the conductivity of conductors is strongly influenced by the type of material, cross-section area, and the resistance of conductor material. In this research, conductor material for electrical cables was made by utilizing copper deposit from PCB waste and scrap from the waste of the machining. Research carried out included the melting of copper deposit and scrap into ingots for further testing of the chemical composition and value of the resistance. The test results were compared with the Cu content and resistance of commercial cables on the market. The test results showed that the conductor material from copper deposit and scrap had a copper content Cu of about 92% and a resistance value of - m. This value had a better quality compared to that of electrical cable conductors circulating in the market with copper content Cu between 86% - 97% and a resistance value in the range of 8-11 m. Keywords conductor, electrical cable, deposit, scrap, copper PENDAHULUAN Sampah elektronik e-waste adalah limbah yang berasal dari peralatan elektronik yang telah rusak, bekas dan tidak digunakan lagi oleh pemakainya. Sampah elektronik merupakan jenis limbah yang pertumbuhannya paling tinggi tiap tahunnya. Dalam setiap sampah elektronik terkandung material dan logam berharga selain mengandung pula bahan berbahaya dan beracun B3 yang dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan jika sampah elektronik tidak dikelola dengan baik. Karena sifatnya tersebut, terjadi banyak kasus pengiriman sampah elektronik dari negara maju ke negara berkembang. Beberapa komponen peralatan listrik dan elektronik bekas maupun limbahnya e-waste membutuhkan pengelolaan yang memenuhi syarat, karena mengandung bahan berbahaya dan beracun B3. Circuit board, misalnya, mengandung logam berat seperti antimon, chromium, zinc, timbal, perak, dan Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Desember 2019 63-68 64 tembaga. Sedangkan CRT Cathode Ray Tube mengandung oksida timbal. Jika peralatan elektronik bekas atau telah menjadi limbah didaur ulang, maka diperlukan tata cara daur ulang yang bersifat ramah lingkungan. Bila akan dibuang ke lingkungan, harus dilakukan tindakan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar pencemaran lingkungan serta gangguan kesehatan dapat terhindari [1]. Xiao, dkk [2] mereview berbagai macam cara untuk melakukan daur ulang terhadap limbah kawat dan kabel. Manivannan [3] meneliti recovery tembaga dari PCB dengan cara leaching sehingga diperoleh presipitasi tembaga sulfat. Konduktor adalah zat atau bahan baik berupa zat padat, cair atau gas yang bersifat menghantarkan energi, baik energi listrik maupun energi kalor. Di sisi lain, isolator yaitu zat atau bahan yang tidak dapat menghantarkan energi. Makin kecil hambatan jenis pada suatu konduktor maka makin baik material tersebut dalam menghantarkan listrik. Tabel 1 menunjukkan bahwa unsur tembaga Cu dan perak Ag mempunyai hambatan jenis yang relatif kecil, sehingga keduanya banyak digunakan sebagai bahan penghantar energi listrik pada komponen elektronika seperti kabel listrik. Lebih lanjut lagi, makin besar nilai konduktivitas suatu material maka makin baik performanya dalam menghantarkan panas [4]. Pada Tabel 2 ditunjukkan bahwa unsur tembaga Cu dan perak Ag mempunyai konduktivitas yang relatif besar sehingga paling sesuai untuk digunakan sebagai bahan pembuat konduktor listrik. [5] Tabel 1. Hambatan Jenis Beberapa Bahan Konduktor [4] Tabel 2. Konduktivitas Beberapa Bahan Konduktor [5] Konduktivitas Termal Watt cm-1K-1 Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastic atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari tembaga ataupun aluminium. Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA Kemampuan Hantar Arus yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan Hantar Arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik. Ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN [6]. Proses pengecoran tembaga itu sendiri sangatlah kompleks sebagaimana dikemukakan oleh Friedrich,dkk [7]. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pembuatan bahan konduktor untuk kabel listrik dengan peleburan deposit tembaga dari penelitian sebelumnya [8] dan scrap tembaga yang diperoleh dari sisa machining. Hasil uji KHA dan kuat tarik ingot dibandingkan terhadap konduktor kabel yang beredar di pasaran. BAHAN DAN METODE Pelaksanaan percobaan dilakukan di Baristand Industri Surabaya serta UPT Logam dan Lingkungan Industri Kecil LIK Sidoarjo. Diagram pelaksanaan percobaan ditunjukkan pada Gambar 1. Bahan dan peralatan yang diperlukan sebagai berikut Perancangan Sistem Mikrogrid Cerdas Berbasis Energi Terbarukan untuk Pabrik Es Nelayan Kapatitas 4 KW 65 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deposit tembaga dari limbah PCB sebagai hasil penelitian terdahulu [8] dan scrap tembaga yang diperoleh dari sisa machining di industri kawasan LIK Sidoarjo. Peralatan Percobaan menggunakan peralatan yang tersedia di laboratorium, antara lain tanur listrik min 1300°C, cawan keramik, alat pencetak, Earth Continues Tester, multimeter, dan mesin tarik Ultimate Tensile Machine Deposit Tembaga dari Limbah PCBScrap TembagaPeleburan pada Suhu 1300°CPenuangan pada MoldUji TarikSpesimen Uji Tarik & Uji Daya Hantar KHAUji KHA Tembaga CairBahan BakuGambar 1. Diagram Alir Pelaksanaan Percobaan Alur pengujian dilakukan beberapa tahap untuk mengetahui karakteristik bahan baku konduktor kabel listrik yang telah dibuat dari deposit dan scrap tembaga. Adapun tahap-tahap pengujiannya adalah sebagai berikut 1. Penentuan kadar Cu, Ag, Fe, Zn, Pb, Cr pada konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga yang ada di pasaran 2. Penentuan kadar Cu, Ag, Cr, Zn, Fe, Pb hasil peleburan deposit dan scrap tembaga ketika uji coba di UPT Logam dan Lingkungan Industri Kecil LIK Sidoarjo 3. Pelaksanaan uji tarik konduktor kabel terhadap peralatan listrik rumah tangga yang tersedia di pasaran dan pengambilan contoh dilakukan secara acak 4. Pelaksanaan uji tarik ingot dari bahan deposit dan scrap tembaga. 5. Pengujian KHA terhadap konduktor kabel listrik dan ingot tembaga HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Unsur Kimia Hasil uji kadar Cu, Ag, Fe, Zn, Pb, Cr pada konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga yang ada di pasaran tercantum pada Tabel 3. Pengujian dilakukan terhadap 3 jenis kabel listrik yang menempel pada peralatan listrik rumah tangga, yaitu Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 Konduktor kabel listrik setrika listrik Tabel 3. Hasil Uji Unsur Kimia Konduktor Kabel pada Peralatan Listrik Rumah Tangga Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa kabel konduktor pompa air mempunyai kadar tembaga lebih besar daripada kabel konduktor kipas angin dan setrika listrik. Hasil uji kadar unsur kimia hasil peleburan ingot dengan bahan baku deposit dan scrap tembaga Gambar 2 tercantum pada Tabel 4 Gambar 2. Sampel Hasil Peleburan Deposit dan Scrap Tembaga Beserta Cetakannya Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Desember 2019 63-68 66 Tabel 4. Hasil Uji Unsur Kimia Hasil Peleburan Deposit dan Scrap Tembaga Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa hasil peleburan deposit dan scrap menghasilkan kadar tembaga lebih besar daripada kabel untuk kipas angin dan setrika dan mendekati kadar tembaga kabel listrik pompa air. Hasil Uji Tarik Uji tarik dilakukan sesuai dengan SNI 07-0371-1998 menggunakan alat uji Ultimate Tensile Machine [9]. Uji tarik hanya dilakukan terhadap sampel konduktor kabel listrik yang ada di pasaran dan ingot tembaga hasil peleburan. Konduktor kabel listrik dengan diameter 0,68 mm mempunyai nilai kuat tarik sebesar 330,59 N/mm2, sedangkan ingot dengan diameter sekitar 13,28 mm mempunyai nilai kuat tarik sebesar 242,40 N/mm2. Sampel konduktor kabel listrik mengikuti persyaratan uji tarik menurut SNI [9]. Perhitungan pada pengujian kuat tarik yaitu berat beban dibagi dengan luas area. Dalam hal ini, komposisi bahan sangat berpengaruh terhadap berat beban untuk pengujian kuat listrik. Biasanya, bahan dengan komposisi yang baik mempunyai kuat tarik lebih tinggi. Hasil Uji Daya Hantar KHA Hasil uji daya hantar konduktor kabel listrik tercantum pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Daya Hantar Konduktor Kabel Listrik Keterangan sampel Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 pada arus 6A Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 pada arus 10A Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 pada arus 6A Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 pada arus 10A Konduktor kabel listrik setrika listrik pada arus 6A Konduktor kabel listrik seterika listrik pada arus 10A Hasil uji daya hantar sampel ingot hasil peleburan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Daya Hantar Sampel Ingot Hasil Peleburan Perbandingan Hasil Uji Hasil uji kadar Cu, Fe, Pb, Cr hasil ingot tembaga dibandingkan dengan konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil perbandingan ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konduktor kabel listrik yang dibuat dari ingot tembaga. Tabel 7. Perbandingan Hasil Uji Unsur Kimia Konduktor Kabel Peralatan Listrik Rumah Tangga dengan Hasil Peleburan Ingot Tembaga Keterangan sampel Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 Konduktor kabel listrik pada setrika listrik Ingot hasil peleburan tembaga Perancangan Sistem Mikrogrid Cerdas Berbasis Energi Terbarukan untuk Pabrik Es Nelayan Kapatitas 4 KW 67 Bahan baku yang baik mempunyai nilai kadar tembaga Cu yang relatif tinggi karena sifat tembaga sebagai penghantar listrik banyak digunakan pada komponen elektronika. Hasil perbandingan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa unsur tembaga Cu menjadi acuan komposisi bahan yang baik untuk dijadikan sebagai penghantar listrik karena sifat kimianya mempunyai hambatan jenis yang kecil dan konduktifitas yang relatif besar. Sedangkan unsur yang lain yaitu Fe, Pb, Cr, Ni, Zn, Ag dan unsur-unsur lain tidak dijadikan sebagai acuan karena sifat kimianya kurang baik sebagai bahan penghantar listrik. Konduktor kabel listrik yang ada dipasaran sampel A, B, dan C mempunyai kandungan tembaga Cu antara 86% – 97%. Ingot tembaga hasil peleburan pada sampel D mempunyai kadar tembaga sekitar 92%, yang berada pada kisaran kadar tembaga yang terdapat dalam konduktor kabel listrik komersial. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel hasil uji coba memiliki potensi untuk dapat dikembangkan sebagai pengganti bahan baku konduktor kabel listrik komersial yang ada di pasaran. Hasil uji daya hantar sampel ingot tembaga dibandingkan terhadap konduktor kabel peralatan listrik rumah tangga komersial, yang disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Perbandingan Daya Hantar Konduktor Kabel Peralatan Listrik Rumah Tangga dengan Ingot Tembaga Keterangan sampel A, B, C, D, E, F sama dengan Tabel % Hasil peleburan bahan baku ingot tembaga sebagai referensi pada arus 6A Hasil peleburan bahan baku ingot tembaga sebagai referensi pada arus 10A Daya hantar yang baik mempunyai nilai tahanan yang relatif kecil terhadap arus dan tegangan yang diberikan. Konduktor kabel listrik yang ada di pasaran pada sampel A, B, C, D, E, dan F mempunyai hambatan relatif kecil antara 8 – 11 m, sehingga sampel dengan daya hantar listrik yang baik adalah sampel yang mempunyai nilai tahanan tidak terlalu banyak berbeda dengan nilai tahanan konduktor kabel listrik tersebut. Bahan baku ingot tembaga pada sampel G dan H mempunyai nilai tahanan yang kecil yaitu 0,46 m dan 0,59 m. Nilai ini menunjukkan bahwa sampel ingot tembaga mempunyai daya hantar yang lebih baik apabila dibandingkan dengan bahan penghantar listrik yang dijual secara komersial. Korelasi antara komposisi kadar tembaga terhadap daya hantar listrik pada beberapa sampel uji dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hubungan Antara Kadar Tembaga Cu terhadap Tahanan Daya Hantar Listrik Keterangan sampel Konduktor kabel listrik kipas angin dengan standar IEC 53 pada arus 6A Konduktor kabel listrik pompa air listrik dengan standar IEC 57 pada arus 6A Konduktor kabel listrik setrika listrik pada arus 6A Ingot hasil peleburan tembaga pada arus 6A Hubungan antara kadar tembaga Cu dengan tahanan daya hantar listrik beberapa sampel uji pada Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai kadar tembaga dapat mempengaruhi daya hantar listrik jika ditinjau dari nilai tahanannya. Makin kecil nilai tahanan maka makin besar nilai daya hantarnya. Konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran mempunyai kadar tembaga Cu antara 86%–97% dan nilai tahanan 8–11 m. Hasil yang terukur pada konduktor kabel listrik ini menjadi acuan pada ingot tembaga. Bahan dari ingot tembaga mempunyai kadar tembaga Cu sekitar 92% dan nilai tahanan 0,4-0,6 m sehingga mempunyai daya hantar yang baik dan dapat dikembangkan sebagai pengganti bahan baku konduktor kabel listrik Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Desember 2019 63-68 68 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Nilai kadar tembaga dapat mempengaruhi daya hantar listrik bila ditinjau dari besarnya nilai tahanan. Makin kecil nilai tahanan maka makin besar nilai daya hantarnya. Konduktor kabel listrik yang beredar di pasaran mempunyai kadar tembaga Cu sekitar 86% untuk produk kabel kipas angin dan setrika listrik, dan 97% untuk produk kabel pompa air dengan nilai tahanan 8-11 m. Ingot tembaga dari deposit dan scrap mempunyai kadar tembaga Cu sekitar 92%, dengan nilai tahanan sebesar 0,4–0,6 m. Bahan tersebut mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan sebagai pengganti bahan baku konduktor kabel listrik pompa air sesuai IEC 57. Saran Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk mengetahui karakteristik serta nilai komposisi kimia dan nilai tahanan terhadap daya hantar listrik pada lingkup percobaan yang telah dilakukan. Penelitian serupa dapat dikembangkan dengan melakukan modifikasi pada proses peleburan yang lebih sesuai agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA [1] U. Kumar, Dr DN Singh, "Electronic Waste Emerging Health Threats”, International Journal of Engineering Research and Development, vol. 9, 2014. [2] Sa Xiao, Wei Xiong, Lijun Wang and Qiaolin Ren, "The Treatment Technology of Recycling Scrap and Cable", 4th International Conference on Sustainable Energy and Environmental Engineering, 2015. [3] Manivannan Sethurajan and Eric D. van Hullebusch, “Leaching and Selective Recovery of Cu from Printed Circuit Boards”, Metals, MDPI, pp. 1-12, September, 2019. [4] FR Ficket, "Electrical Properties of Materials and Their Measurement at Low Temperature", NBS Publication, US Government Printing, 1982 [5] R W Powell, C Y Ho, P E Liley, "Thermal Conductivity of Selected Material", NBS Publication, US Government Printing, 1966 [6] SPLN 42-21991 “Kabel Berisolasi dan Berselubung PVC Tegangan Pengenal 300/500V”, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan. 1991. [7] Bernd Friedrich and Christoph Kräutlein, “Melt Treatment of Copper and Aluminium- The Complex Step Before Casting”, Proceedings of The International Conference on Continous Casting of Non-Ferrous Metals, Wiley-Vch, DGM,pp 3-22, 2016. [8] Handaru Bowo Cahyono dan Nurul Mahmida Ariani, “Reduksi Tembaga Dalam Limbah Cair Proses Etching Printing Circuit Board PCB Dengan Proses Kimia”, Jurnal Riset Industri, Vol pp. 113-121Vol 8 2014 [9] Batang Uji Tarik Untuk Bahan Logam, SNI 07-0371-1998, Badan Standardisasi Nasional BSN, 1998. [10] Peranti listrik rumah tangga dan sejenis- Keselamatan-Bagian 1 Persyaratan Umum, SNI IEC 60335-12009, BSN, 2009. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this circuit boards PCBs, a typical end-of-life electronic waste, were collected from an E-waste recycling company located in the Netherlands. Cu and precious metal concentration analyses of the powdered PCBs confirm that the PCBs are multimetallic in nature, rich, but contain high concentrations of Cu, Au, Ag, Pd, and Pt. Ferric sulfate concentration 100 mM, agitation speed 300 rpm, temperature 20 °C, and solid-to-liquid ratio 10 gL−1 were found to be the optimum conditions for the maximum leaching of Cu from PCBs. The ferric sulfate leachates were further examined for selective recovery of Cu as copper sulfides. The important process variables of sulfide precipitation, such as lixiviant concentration and sulfide dosage were investigated and optimized 100 ppm of ferric sulfate and coppersulfide 13 molar ratio, respectively. Over 95% of the dissolved Cu from the multimetallic leachates was selectively precipitated as copper sulfide under optimum conditions. The characterization of the copper sulfide precipitates by SEM-EDS analyses showed that the precipitates mainly consist of Cu and S. PCBs can thus be seen as a potential secondary resource for increasing concerns about global warming and its relation with greenhouse gas emission is opening a new opportunity for the development of alternative electric generators. In this context, thermoelectric generators, that are able to convert thermal energy directly from a temperature gradient into electrical energy, without any gas emission, can be easily integrated in combustion engine vehicles and photovoltaic systems, increasing the efficiency of energy conversion processes. The operation of thermoelectric generators is based on the Seebeck effect, and their efficiency is evaluated by the figure of merit ZT, which depends on the Seebeck coefficient S, dc electrical conductivity and thermal conductivity λ of the chosen thermoelectric materials, as a function of temperature T. Each of those macroscopic quantities are related with microscopic parameters such as carrier mobility μ, effective mass m* and carrier concentration n. Thermoelectric materials can also be set up to function as refrigerator devices. In this case, when an electric current is driven through the thermoelectric device, it works as a heat pump, where heat is pumped from the source at a lower temperature to the heat sink at a higher temperature. The working principle behind thermoelectricrefrigeration is Peltier effect, and the efficiency of this conversion process can also be measured using ZT. This chapter will be divided into three sections. Firstly, we will briefly describe the fundamentals of thermoelectric device operation, both as generator or refrigerator. Section 2 is focused on explaining the details of the measurement of the electrical conductivity , the Seebeck coefficient S and the Hall coefficient RH in thermoelectric samples, in a temperature and atmosphere controlled environment. Finally, we present some of the latest results achieved for the figure of merit of n-type and p-type thermoelectric materials and anticipate the future in the field of thermoelectric materials. HoR. W. PowellP. E. Liley JThe work presented in this report comprises the critical evaluation, analysis, and synthesis of the available thermal conductivity data and the generation of recommended values for twelve metallic elements, mainly for the solid state, for a range of graphites, and for three fluids in the gaseous state. These are cadmium, chromium, lead, magnesium, molybdenum, nickel, niobium, tantalum, tin, titanium, zinc, zirconium, Acheson graphite, ATJ graphite, pyrolytic graphite, 875S graphite, 890S graphite, acetone, ammonia, and methane. For each of the materials recommended values are given over a wide range of temperature. AuthorElectronic Waste Emerging Health ThreatsU KumarD N DrSinghU. Kumar, Dr DN Singh, "Electronic Waste Emerging Health Threats", International Journal of Engineering Research and Development, vol. 9, Treatment of Copper and Aluminium-The Complex Step Before CastingBernd FriedrichChristoph KräutleinBernd Friedrich and Christoph Kräutlein, "Melt Treatment of Copper and Aluminium-The Complex Step Before Casting", Proceedings of The International Conference on Continous Casting of Non-Ferrous Metals, Wiley-Vch, DGM,pp 3-22, KimiaProses Kimia", Jurnal Riset Industri, Vol pp. 113-121Vol 8 2014Reduksi Tembaga Dalam Limbah Cair Proses Etching Printing Circuit Board PCB Dengan Proses KimiaHandaru Bowo Cahyono Dan Nurul Mahmida ArianiHandaru Bowo Cahyono dan Nurul Mahmida Ariani, "Reduksi Tembaga Dalam Limbah Cair Proses Etching Printing Circuit Board PCB Dengan Proses Kimia", Jurnal Riset Industri, Vol pp. 113-121Vol 8 2014
Mungkin Anda memiliki beberapa pertanyaan tentang apakah kabel aluminium cocok untuk rumah Anda. Penggunaan kabel ini untuk keperluan perumahan sangat luas dari sekitar pertengahan 1960-an. Namun, dari akhir 1970-an popularitasnya menyusut hingga meningkat lagi pada 1990-an. Terlepas dari biaya tinggi, tembaga terus digunakan lebih luas daripada aluminium untuk kabel rumah, tetapi masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan. Keuntungan dari Pengkabelan AluminiumKekuranganKeuntungan Pengkabelan TembagaKekuranganMungkin Anda memiliki beberapa pertanyaan tentang apakah kabel aluminium cocok untuk rumah Anda. Penggunaan kabel ini untuk keperluan perumahan sangat luas dari sekitar pertengahan 1960-an. Namun, dari akhir 1970-an popularitasnya menyusut hingga meningkat lagi pada 1990-an. Terlepas dari biaya tinggi, tembaga terus digunakan lebih luas daripada aluminium untuk kabel rumah, tetapi masing-masing bahan memiliki kelebihan dan dari Pengkabelan AluminiumKarena sifatnya yang ringan, aluminium cukup mudah dibentuk dan mudah dikerjakan. Sifat aluminium yang ringan bermanfaat ketika perkabelan harus dilakukan pada jarak yang jauh karena membuat pekerjaan menjadi kurang ketat. Aluminium juga mengurangi corona, pelepasan listrik yang terkait dengan transmisi daya sampai pada biaya, aluminium lebih terjangkau daripada kawat tembaga. Dengan aluminium, Anda akan membutuhkan sekitar setengah jumlah yang Anda perlukan jika kawat tembaga digunakan. Ketika kabel yang luas perlu dilakukan di rumah Anda, perbedaan antara kedua bahan tersebut dapat memberi Anda penghematan yang tidak dipasang dengan benar, kabel aluminium dapat meningkatkan risiko kebakaran rumah. Ketika kawat aluminium menghangat, ia mengembang dan ketika dingin, ia berkontraksi. Ketat kabel berkurang dengan setiap siklus hangat-dingin progresif yang dialami, menciptakan fenomena yang dikenal sebagai "creep dingin." Koneksi yang longgar ini dapat menyebabkan percikan yang dapat menyebabkan kebakaran. Kabel semakin panas dan bahkan bisa melelehkan isolasi dan perlengkapan sekitar, memicu aluminium membutuhkan perawatan yang lebih tinggi daripada kabel tembaga. Ini sebagian karena tingkat keausan yang tinggi serta risiko kebakaran yang lebih besar. Sebagai contoh, aluminium juga mengalami korosi ketika bertemu senyawa logam tertentu, dan oksidasi ini memberikan koneksi peningkatan resistensi. Ini menambah biaya perawatan rumah secara Pengkabelan TembagaTembaga memiliki salah satu tingkat konduktivitas listrik tertinggi di antara logam, yang memungkinkannya disolder dengan mudah. Ini juga memungkinkan konduktor yang lebih kecil digunakan untuk mengirimkan beban daya. Konduktor yang lebih kecil lebih mudah diangkut dan dipasang, dan biayanya lebih murah, yang membantu mengelola biaya pemasangan kabel. Tembaga tidak mengalami siklus ekspansi dan kontraksi ekstrem yang sama seperti aluminium sehingga merupakan bahan yang lebih stabil untuk sifat uletnya yang tinggi, tembaga dapat dibentuk menjadi kawat yang sangat halus, menjadikannya lebih fleksibel. Tembaga juga memiliki kekuatan tarik tinggi, sehingga dapat mengalami tekanan ekstrem tetapi menunjukkan tanda-tanda keausan yang minimal. Ini membuat kabel lebih tahan lama dibandingkan aluminium. Karena ketahanannya yang tinggi, daya tahan tinggi, perawatan rendah, dan kinerja tinggi, kabel tembaga juga menambah nilai tembaga harganya jauh lebih mahal daripada aluminium, jadi ketika kabel yang luas diperlukan, biaya keseluruhan mungkin terbukti menjadi penghalang. Tembaga juga lebih berat yang dapat menambah kesulitan dalam kabel. Diperlukan lebih banyak dukungan untuk mengamankan kawat yang lebih berat di tempat, yang juga menambah biaya - 💬❓ Mana yang lebih baik untuk bahan kabel antara tembaga dengan alumunium apa sebabnya?👉 Tembaga memiliki konduktivitas terbaik setelah perak. Karena perak terlalu mahal, maka tembaga lebih populer digunakan sebagai konduktor. Tapi, pada konduktor tegangan menengah dan tinggi tiang listrik dan SUTT/SUTET, aluminium lebih sering digunakan karena lebih ringan dan murah.❓ Kenapa kabel memakai tembaga?👉 Tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik karena beberapa alasan sebagai berikut. Lebih ekonomis dibandingkan bahan yang lain, misalnya perak. Mudah melebur, menyerap, dan melepas panas, sehingga mudah dideteksi saat terjadi kerusakan.❓ Mengapa dalam kabel listrik paling baik digunakan tembaga?👉 Tembaga punya sifat mudah menyerap panas sekaligus mudah melepaskan panas. Sehingga ada gangguan arus listrik maka kabel tembaga ini akan putus. Peningkatan suhu tembaga secara cepat ini dimanfaatkan untuk peralatan listrik yang menggunakan prinsip perubahan suhu panas thermo, misalnya pada MCB atau Sikring.❓ Apakah tembaga digunakan untuk kabel listrik?👉 Kabel listrik Tembaga dipilih karena merupakan logam yang bisa fleksibel, namun mampu menghantarkan listrik dan panas dengan baik. Selain itu, tembaga lebih aman dari perak karena tidak akan terbakar jika dialiri listrik dengan tegangan tinggi.❓ Apakah tembaga bisa rusak?👉 Tembaga tidak rusak di lingkungan, oleh karena itu dapat terakumulasi pada tanaman dan hewan ketika berada di tanah. Pada tanah dengan kandungan tembaga amat tinggi, hanya sejumlah kecil tanaman yang bisa bertahan hidup.❓ Mengapa kabel listrik tidak menggunakan besi tapi menggunakan tembaga?👉 Hal ini disebabkan tembaga merupakan penghantar/konduktor listrik yang sangat baik, lebih ekonomis murah, mudah melebur dan lentur. Dengan demikian, kabel listrik menggunakan tembaga, sebab harganya murah.❓ Apakah kawat tembaga bisa berkarat?👉 Jawaban Tembaga tidak mudah berkarat karena tidak membentuk besi oksida. Namun, tembaga tetap dapat mengalami korosi, warna hasil korosi tembaga bukanlah coklat kemerahan namun warna biru kehijauan.❓ APA ITU NYA dan NYM?👉 Kabel NYA adalah jenis kabel yang materialnya terbuat dari tembaga berlapis PVC. Satu kabel dapat terdiri dari beberapa inti tembaga terpisah dan masing-masing memakai lapisan sendiri. Kabel ini sering dipakai untuk keperluan harian. Kabel NYM merupakan tipe kabel untuk sambungan beberapa konektor.❓ Kenapa tembaga menghitam?👉 Seiring berjalannya waktu, tembaga bisa menjadi hitam karena mengalami oksidasi.❓ Terbuat dari apa kabel PLN?👉 Kabel listrik terdiri dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium. Konduktor merupakan bagian dari kabel yang berguna untuk menghantarkan arus listrik, sedangkan isolator merupakan bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan termoplastik.❓ Dibawah ini manakah logam yang biasanya di pakai dalam bahan pembuatan kabel listrik?👉 Logam yang digunakan untuk membuat kabel listrik adalah tembaga.❓ Apakah kabel aluminium sama dengan tembaga?👉 Peningkatan harga tembaga juga telah memunculkan penggunaan kabel aluminium selama tahun 1970-an. Kabel aluminium dapat sama amannya dengan tembaga jika dipasang dengan benar, karena kabel aluminium tidak dapat dimaafkan dalam hal pemasangan yang tidak benar.❓ Apa itu kabel tembaga?👉 Biasanya kabel tembaga digunakan untuk instalasi tenaga listrik,instalasi pesawat elektronika, panel dan distribusi serta alat-alat kontrol lain, sehingga kabel tembaga ini juga bisa disebut dengan kabel instalasi. Kabel tembaga sendiri memiliki ciri-ciri seperti bentuknya padat dan berurat banyak serta bahannya dari aluminium murni dan campuran.❓ Apa perbedaan antara aluminium dan tembaga?👉 Tembaga tidak hanya memiliki konduktivitas lebih tinggi dari aluminium, tetapi lebih ulet, dengan kekuatan tarik yang relatif tinggi, dan dapat disolder. Aluminium memiliki konduktivitas kurang, sekitar 60 persen dari tembaga, tetapi ringannya memungkinkan untuk membuat bentang panjang mungkin.❓ Apa kelebihan kabel aluminium?👉 Kelebihan lainnya yaitu pada permukaanya, permukaan kabel aluminium yang bersentuhan dengan udara yang bisa kapanpun hampir teroksidasi. Namun, kabel aluminium mampu melindungi sisa kawat dari oksidasi maka memiliki ketahanan kuat dari korosi. Lihat juga Pilih Mana JNE atau TIKI?
PertanyaanBarang tambang yang digunakan untuk membuat kabel listrik dan dikenal sebagai konduktor panas, serta penghantar listrik yang baik adalah ....Barang tambang yang digunakan untuk membuat kabel listrik dan dikenal sebagai konduktor panas, serta penghantar listrik yang baik adalah .... Marmer Kuarsa Nikel Kaolin Tembaga EAE. AnggraeniMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HamkaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah barang tambang banyak dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, salah satunya barang tambang tembaga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan suku cadang, bahan pembuatan alat-alat elektronik, dan pembuatan kuningan. Dalam hal ini tembaga bermanfaat karena memiliki sifat penghantar listrik yang baik dan tembaga sering digunakan pada bidang kelistrikan seperti pembuatan kabel listrik. Jadi, jawaban yang tepat adalah barang tambang banyak dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari, salah satunya barang tambang tembaga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan suku cadang, bahan pembuatan alat-alat elektronik, dan pembuatan kuningan. Dalam hal ini tembaga bermanfaat karena memiliki sifat penghantar listrik yang baik dan tembaga sering digunakan pada bidang kelistrikan seperti pembuatan kabel listrik. Jadi, jawaban yang tepat adalah E. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik karena beberapa alasan sebagai berikut. Lebih ekonomis dibandingkan bahan yang lain, misalnya perak. Mudah melebur, menyerap, dan melepas panas, sehingga mudah dideteksi saat terjadi kerusakan. Mengapa logam dipakai sebagai bahan dari kabel? logam yang paling banyak dugunakan sebagai kabel listrik adalah tembaga, hal ini karena tembaga memiliki nilai hambatan yang sangat kecil, ekonomis, mudah melebur, menyerap panas dengan baik, dan bersifat lentur. Zat yang paling baik dalam menghantarkan listrik dengan dengan nilai hambatan yang kecil adalah logam. Dibawah ini manakah logam yang biasanya di pakai dalam bahan pembuatan kabel listrik? Logam yang digunakan untuk membuat kabel listrik adalah tembaga. Kabel listrik terbuat dari bahan apa? Kabel listrik terdiri dari bahan isolator dan konduktor. Konduktor terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium. Konduktor merupakan bagian dari kabel yang berguna untuk menghantarkan arus listrik, sedangkan isolator merupakan bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan termoplastik. Apakah tembaga konduktor? Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Apa itu bahan logam? Logam didefinisikan sebagai unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat liat, kuat, keras, penghantar listrik dan panghantar panas, mengkilap dan pada umumnya mempunyai titik cair yang tinggi. Logam ferro atau logam besi adalah logam yang mengandung unsur besi Fe. Mengapa kabel saluran listrik umumnya terbuat dari aluminium? Karena perak terlalu mahal, maka tembaga lebih populer digunakan sebagai konduktor. Tapi, pada konduktor tegangan menengah dan tinggi tiang listrik dan SUTT/SUTET, aluminium lebih sering digunakan karena lebih ringan dan murah. Apa saja bahan non logam? Untuk contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen O, nitrogen N, fluorine F, klorin Cl, neon Ne, dan helium He. Sedangkan untuk yang berwujud padat adalah belerang S, karbon C, fosfor P, silicon Si, dan iodin I. Mengapa kabel listrik tidak menggunakan besi tapi menggunakan tembaga? Hal ini disebabkan tembaga merupakan penghantar/konduktor listrik yang sangat baik, lebih ekonomis murah, mudah melebur dan lentur. Dengan demikian, kabel listrik menggunakan tembaga, sebab harganya murah. Apakah logam aluminium dapat menghantarkan listrik atau tidak? Contoh-contoh alat atau material yang dapat menghantarkan listrik yaitu air, besi, baja, alumunium, kayu yang basah, tembaga dll. Apakah besi dapat menghantarkan arus listrik? Berbagai Benda Logam Merupakan Konduktor Benda-benda yang merupakan konduktor listrik yang baik adalah beragam jenis logam, seperti besi, baja, tembaga, kuningan, perak, sampai emas. Ada berapakah jenis logam sebutkan? Emas. Emas adalah unsur logam yang mempunyai struktur atau sifat yang lunak. Perak. Perak merupakan suatu logam yang mudah untuk dibentuk. Perunggu. Perunggu merupakan sebuah aloi dari tembaga serta timah, yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Tembaga. Mengapa tembaga menghantarkan listrik lebih baik daripada besi? Bahan Tembaga merupakan salah satu jenis konduktor yang cukup baik dalam menghantarkan arus listrik. Hal ini dikarenakan Tembaga memiliki nilai hambatan jenis Rho yang kecil. Apa fungsi dari kawat tembaga? Kawat tembaga digunakan dalam pembangkit listrik, transmisi daya, distribusi daya, telekomunikasi, sirkuit elektronik, dan jenis peralatan listrik yang tak terhitung jumlahnya. Tembaga dan lainnya yang ada didalam kabel ini juga digunakan untuk membuat kontak listrik. Apa saja material listrik? Apa yang ada dalam kabel? Kabel terdiri dari dua bagian, isolator dan konduktor. Isolator merupakan bagian pembungkus terluar yang tidak menghantarkan listrik. Isolator mampu melindungi kita dari sengatan listrik. Selain itu, isolator berfungsi melindungi kabel supaya tidak terpengaruh suhu atau keadaan di sekelilingnya. Mengapa kabel listrik umumnya terbuat dari? Kenapa Kabel Listrik pada umumnya menggunakan bahan Tembaga? 1. karena Bahan Tembaga termasuk jenis Konduktor yang cukup baik dalam menghantarkan arus Listrik, dengan Nilai hambatan jenis rho yang lebih kecil,dan tentunya semakin kecil tahanan jenis Rho, akan semakin sedikit kerugian listrik yang akan terjadi. Mengapa logam lebih mudah menghantarkan listrik? Logam memiliki sifat menghantarkan listrik yang baik karena adanya elektron valensi yang bergerak bebas dalam logam. Elektron yang bebas ini dapat membawa muatan listrik ketika diberikan suatu perbedaan potensial listrik. Referensi Pertanyaan Lainnya1Apa yang dimaksud dengan jenis tanaman pangan?2Apa saja macam macam jaringan komputer?3Bagaimana tata cara penyembelihan secara tradisional?4Bagaimana urutan proses perkecambahan an?5Apakah perbuatan korupsi merupakan pelanggaran HAM?6Apa arti dari I wish you all the best?7Apa yang dimaksud dengan tali busur?8Mengapa ketersediaan air harus di jaga?9Apa nama properti tari pendet?10Apa itu penyedia faktor produksi?
tembaga digunakan sebagai bahan pembuat kabel listrik karena